Padi Rojolele. Panen perdana padi Rojolele Srinuk di Demakijo digelar Selasa (23/11/2021) Tradisi wiwitan mengawali proses panen tersebut Tradisi wiwitan mengawali proses panen tersebut Sebagai informasi Rojolele Srinuk merupakan varietas padi lokal asli Klaten hasil pengembangan Pemkab Klaten bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mulai 2013.
Beras Rojolele merupakan beras unggulan dan telah menjadi ikon karena nasinya yang terkenal pulen wangi dan enak Tanah persawahan Delanggu seakanakan memang berjodoh jika ditanami padi salah satunya padi varietas Rojolele Seperti halnya Temanggung yang tanahnya berjodoh dengan tembakau Jika Temanggung adalah daerah penghasil tembakau.
MENGEMBALIKAN BERAS ROJOLELE KE RUMAHNYA Saluran Sebelas
RojoleleRojolele adalah kultivar padi lokal unggulan Indonesia yang berasal dari Klaten Jawa Tengah Kultivar rojolele resmi dirilis oleh Kementerian Pertanian Indonesia pada tahun 2003 Rojolele merupakan salah satu padi asal Indonesia yang digunakan sebagai induk persilangan program penelitian di IRRI.
rojolele.com Beranda
Beras Gula Tebu Jagung hubungi kami layanan konsumen Slider Produk Beras Terbaik Beras yang bermutu terpilih dari padi yang berkualitas tinggi dan pengolahan yang terkontrol Kualitas padi yang baik dapat dilihat dari enam kriteria.
Hasil Panen Rojolele Srinuk di Demakijo Klaten Capai 67,6 Ton
Padi varietas Rojolele merupakan salah satu jenis padi sawah yang tempat hidupnya berupa tanah berlempung yang berat atau tanah yang memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah Selain itu juga menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 1822 cm dengan pH 4070 Pada tahaptahap pertumbuhan tertentu padi membutuhkan kondisi air yang tergenang 25 Iklim yang sesuai untuk.
Foap Com Amantha Wijerathne Photographer Profile On Foap
Padi Rojolele Radiasi Batan Hasilkan Panen Lebih Banyak dan
Rojolele Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Padi rojolele induk dipanen pada umur 155 hari Srinar dan Srinuk hanya membutuhkan 120 hari saja “Penelitian dimulai pada 2013 Masyarakat Klaten (Jawa Tengah) meminta agar Batan dapat memperbaiki varietas rojolele yang sangat disukai oleh masyarakat” kata peneliti Batan Sobrizal Selasa 22 Oktober 2019.