Silsilah Keturunan Raden Aria Wangsa Goparana. Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (TsitsanjoerTjiandjoer).
Kehidupan AwalBerdirinya CianjurMasa SenjaBantahan Terhadap Pernikahan Dengan JinRaden Jayasasana adalah putra Raden Aria Wangsa Goparana yang berasal dari Sagalaherang Subang Berdasarkan silsilah Raden Aria Wangsa Goparana merupakan anak dari Sunan Wanaperih (RAria Kikis) yang merupakan raja dari Kerajaan Talaga Manggung di Majalengka anak dari Rd Ragamantri alias Sunan Parung Gangsa/Prabu Pucuk Umum anak dari Munding Sari Ageung Munding Sari merupakan salah satu anak dari Prabu Siliwangiyang ketika runtuhnya Pajajaran pada tahun 1579 kabur ke daerah Talaga di suku gunung Cereme Rd Aria Wangsa Gofarana berkelana dan sampailah ke Kampung Nangkabeurit yang sekarang masuk ke wilayah Kecamatan Sagaraherang Kabupaten Subang Di sana ia mendirikan sebuah desa dan menjadi Dalem (kepala negeri) Raden Aria Wangsa Goparana memiliki delapan orang anak yaitu 1 Jayasasana 2 Wiradiwangsa 3 Candramangala 4 Santaan Kumbang 5 Yudanagara 6 Nawing Candradirana 7 Santaan Yudanagara 8 Nyi Murti Jayasasana sebagai putra pertama Raden Aria Wangsa Goparana terkenal Kepala Masyarakat Setelah dewasa Jayasasana diberikan tanggungjawab oleh ayahnya Dalem Sagaraherang berupa 100 orang rakyat (cacah) Menurut sistem feodalisme saat itu kekuasaan seorang bangsawan ditentukan oleh banyaknya rakyat yang dipimpin bukan berdasarkan tanah (wilayah) Karena semakin banyak rakyat maka akan semakin banyak pula wilayah yang ditempati oleh rakyatnya itu Bersama keseratus orang itu Jayasasana kemudian mencari tempat baru ke daerah pedalaman Jawa Barat saat ini dan sampailah ke daerah Menjadi Dalem dan Mendapat Gelar Wira Tanu Runtuhnya Pajajaran menyebabkan beberapa daerah merdeka dan menyebabkan beberapa kerajaan berusaha mengklaim wilayah bekas Pajajaran termasuk kerajaan Sumedang Larang di bawah Prabu Geusan Ulunyang menurut klaimnya bahwa seluruh bekas wilayah Pajajaran adalah wilayah Sumedang Larang Dalam rangka menegakkan klaimnya Prabu Geusan Ulun kemudian menyelenggarakan serangkaian kampanye militer untuk menaklukan wilayahwilayah yang tidak tunduk pada klaimnya Untuk mengatasi kampanye militer Sumeda Penentuan Hari Jadi Cianjur Seperti telah diketahui Cianjur pada awalnya adalah wilayah Mataram melalui Cirebon Pada tahun 16701677 bisa disebutkan sebagai 7 tahun kebebasan dari kekuasaan Mataram hal ini terjadi karena pada tahun 1670 klaim Mataram atas wilayahwilayahnya sudah berkurang karena fokus berperang dengan VOC sedangkan pada tahun 1677 Mataram secara yuridis telah menyerahkan kekuasaannya di antara wilayah CisadaneCitarum kepada VOC Namun karena keterbatasan VOC VOC belum bisa menjajah wilayah yang d Setelah lanjut usia ia menetap di Kp Majalaya dengan mendirikan Paguron pesantren sampai wafat sekitar tahun 1706 Masehi dan Ia meninggalkan putraputeri sebanyak 11 orang masingmasing 1 Raden Aria Wiramangala yang kemudian menjadi penerusnya sebagai Wira Tanu II 2 Raden Aria Martayuda 3 Raden Aria Tirta 4 Raden Aria Natadimanggala bergelar Dalem Aria Kidul 5 Raden Aria Wiradimanggala bergelar Dalem Cikondang 6 Raden Aria Suradiwangsa 7 Nyi Mas Kaluntar 8 Nyi Mas Karangan 9 Nyi Mas Bogem 10 Nyi Mas Kara 11 Nyi Mas Jenggot Ada versi lain yang menyatakan bahwa sebenarnya RA Wira Tanu I tidak menikah dengan jin tetapi menikah dengan seorang wanita yang berasal dari India Karena kecantikannya dan langkanya orangorang zaman itu melihat orang India maka banyak yang berspekulasi bahwa wanita yang dinikahi oleh Wira Tanu adalah jin Apalagi setelah anakanaknya dibawa oleh ibunya dan diberitakan hilang[butuh rujukan].
Raden Aria Wira Tanu I Wikipedia bahasa Indonesia
RD Aria Wiratanudatar 1 Raden Djayasasana Bin Aria Wangsa Goparana lahir di Sagalaherang Subang Jawa Barat pada hari ahad tanggal 10 Robi`ul Akhir 1025 H / bertepatan dengan 8 Mei 1616 M dan meninggal pada hari jum`at 13 Robi`ul Awwal 1118 H / 25 juni 1706 M 5/5.
Sejarah Asal Usul Raden Aria Wira Tanu Pendiri Cianjur
Babakan atau kampoung mereka dinamakan menurut nama sungai dimana pemukiman itu berada Seiring dengan itu Raden Djajasasana putra Aria Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan Talaga terpaksa meninggalkan Talaga karena masuk Islam sedangkan para Sunan Talaga waktu itu masih kuat memeluk Hindu.
6. Pangeran Aria Wangsa Goparana (Sunan Sagalaherang) b
Jadi menurut silsilah Raden Jayasasana merupakan masih keturunan dari Prabu Siliwangi Raden Aria Wangsa Goparana yang merupakan ayah dari Raden Jayasasana bersama saudaranya yang bernama Panembahan Giri Laya merupakan generasi pertama dari Munding Sari yang masuk islamdan menjadi ulama besar serta memiliki pesantren di wilayah Sagalaherang.
Silsilah Ratu Pucuk Umun Sumedang Pdf
WANGSA GOPARANA= Sejarah: =RADEN ARYA
Biografi Dan Silsilah Eyang Dalem Cikundul (RD. Aria
Wangsa Goparana Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wangsa Goparana Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian Dalem Wangsa Goparana putra Sunan Wanaperih merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum dari Ratu Sunyalarang dan menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 15531556 Masehi Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang.